Sabtu, 31 Maret 2012

kitab Kasyfu asy-Sybubuhat doktrin takfir wahaby paling ganas

Sekilas Tentang Kitab Kasyfu asy-Sybubuhat Kitab


 Kasyfu asy-Sybubuhat adalah karya Syeikh Muhammad ibn Abdi Wahhâb yang ia tulis untuk mendektekan “hujjah-hujjah dan bukti-bukti” dan menjelaskan inti pikiran ajarannya. Kitab ini menjadi rujukan utama sekte Wahhabiyah dalam menanamkan doktrin ajarannya, ia tersebar dengan luas di kalangan para santri, pelajar, mahasiswa dan kaum awam Wahhabi sekalipun. Kemasyhuran kitab tersebut tidak kalah dengan kemasyhuran kitab at Tauhid karyanya. Kitab tersebut, baik terjemahan maupun aslinya telah menyebar di tanah air nusantara yang kita cintai. Kitab Kasyfu asy-Sybubuhat Kitab Kasyfu asy-Sybubuhât adalah sarat dengan doktrin pengafiran atas kaum Muslimin selain kelompok Wahhabi (yang tunduk menerima ajakan Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb). Ia telah mengkategorikan banyak hal yang bukan syirik ke dalam daftar kesyirikan! Dan atas dasar itu ia mengafirkann dan menvonis musyrik selain kelompoknya. Dalam buku kecil itu, Ibnu Abdil Wahhâb telah menyebut umat Islam, seluruh umat Islam, baik awam maupun ulamanya dari berbagai mazhab dan golongan selain kelompoknya dengan sebutan musyrikan tidak kurang dari dua puluh empat kali. Sementara itu, lebih dari dua puluh lima kali ia menyebut kaum Muslimin dengan sebutan: Kafir, Para penyembah berhala-berhala, Orang-orang munafikun, Orang-orang murtad, Para penentang Tauhid, Musuh-musuh Tauhid, Musuh-musuh Allah, Orang-orang yang mengaku-ngaku Islam secara palsu, Pengemban kebatilan, Orang-orang yang dalam hati mereka terdapat kecendurngan kepada kebatilan, Kaum jahil, Setan-setan, Dan sesungguhnya orang-orang bodoh dari kalangan kaum kafir dan para penyembah berhala-berhala lebih pandai dari mereka … Dan kata-kata keji lainnya.


Sebuah kenyataan yang membuat kitab tersebut sebagai kitab Pedoman Doktrin Takfîr paling berbahaya dan sekaligus sebagai saksi nyata bahwa ajaran Wahhâbiyah ditegakkan di atas pondasi pengafiran yang sulit dielak oleh para pengikutnya sekarang! Dan untuk melihat dari dekat kitab tersebut, maka kami tertarik untuk menerjemahkannya dengan disertai catatan yang akan membantu pembaca mengenal dengan baik pikiran inti Pendiri Setke Wahhâbiyah dan sekaligus akan menggaris-bawai beberapa kekeliruannya. Naskah yang kami terjemahkan adalah terbitan Dâr al-Kutub al-Ilmiah Beirut - Lebanon dengan disertai syarah Syeikh Ibnu Utsaimin dan dicetak bersama kitab al-Ushûl as -Sittah juga karya Ibnu Ibdil Wahhâb. Tebal halaman berikut syarh-nya adalah 83. Di bawah ini mari kita ikuti terjemahan dan catatan komentar atasnya… Selamat membaca..! Berkata Ibnu Abdil Wahhab –pendiri sekte Wahhâbiyah- dalam kitabnya Kasyfu asy Syubuhât Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Ketahuilah wahai yang ingin dirahmati oleh Allah Swt, sesungguhnya tauhid adalah mengesakan Allah dengan ibadah. Di mana hal tersebut merupakan agama dan tuntunan duta-duta Allah untuk para hamba-Nya; dimulai oleh nabi Nuh a.s. yang diutus kepada kaumnya ketika mereka telah melampaui batas (gluluw) orang-orang yang saleh; Wudda, Suwa’a, Yaghuts, Ya’uq dan Nasra. _______________


 Catatan: 1 Awal pembicaraan di atas adalah benar, akan tetapi bagian akhirnya tidak berdasar. Tidak semetinya berpanjang-panjang dalam menjelaskan masalah yang telah diketahui dan disepakati semua umat Islam, bahwa para nabi saw. diutus untuk mengajarkan konsep Tauhid yaitu mengesakan Allah SWT dalam penyembahan dan meninggalkan penyembahan selain-Nya. Nabi Nuh as. diutus kepada kaum yang menyembah arca-arca dan berhala-berhala dan bukan sekedar ber-ghuluw (berlebihan) terhadap para shalîhîn seperti yang dikatakan Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb. Secara bahasa kata ghuluw artinya sikap melampaui batas, kata ini dapat memiliki konotasi yang luas dan dapat diseret kepada makna yang disalah-gunakan. Benar, terkadang sikap ghuluw itu mencapai puncaknya yaitu kekafiran, walaupun itu jarang… mencium tangan seorang shaleh atau wali dan ber-tabarruk terhadap kaum shâlîhîn dalam pandangan Ibnu Abdil Wahhâb termasuk sikap guluw… akan tetapi semua itu tidak benar dikategorikan sebagai syirik! Sepertinya Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb hendak mengesankan kepada kita bahwa ajakannya adalah kelanjutan dari ajakan para Nabi as. Atau ia ingin membangun opini bahwa para Nabi dan Rasul as. itu tidak diutus oleh Allah SWT kecuali kepada kaum yang berg-huluw kepada kaum shâlîhîn semata! Atau bahwa kesalahan terbesar yang menjerumuskan mereka ke dalam lembah kemusyrikan hanyalah berghuluw kepada kaum shâlîhîn! Seperti yang ia tegaskan dalam kitab at Tauhid-nya dengan menulis sebuah bab dengan judul, “Bab bukti-bukti yang datang bahwa sebab yang membawa bani Adam kepada kekufuran dan meninggalkan agama mereka adalah ghuluw terhadap. kaum shâlîhîn.” (Syarah Ibnu Utsaimin atas Kasyfu asy-Syubuhât:15). Ini semua tidak benar dan tidak berdasar, sebab pada kenyataannya mereka menyekutukan Allah dan menyembah berhala-berhala. Dan ini sudah cukup untuk menjadi alasan kemusyrikan mereka. Sementara itu, lawan-lawan ajakan Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb yang membantah alasan-alasannya dan yang ia kafirkn serta ia perangi adalah kaum Muslimin yang mengesakan Allah dan tidak menyembah selain-Nya, akan tetapi mereka berkeyakinan bahwa ber-tabarruk dengan para shâlîhîn, yang sementara ini divonis syirik olehnya. Karenanya, Syeikh banyak mengulang poin ini dalam banyak kesempatan. Makna Ibadah Seperti telah diketahui bersama bahwa tidaklah semua bentuk pengagungan dan ketundukan dapat diketegorikan sebagai ibadah (penyembahan/penghambaan). Jadi mengagungkan terhadap seorang Nabi misalnya, atau seorang wali atau ulama atau mengagungkan kuburan mereka dengan bentuk pengagungan tertentu atau ber-tabarruk dengan mereka tidak serta-merta disebut sebagai menyembah mereka dan atau kuburan mereka, atau menyamakannya dengan menyembah berhala dan karenanya divonis musyrik/kafir. Memuji Kebaikan Kaum Musyrikin! Seperti telah disinggung bahwa lawan-lawan yang dikafirkan dan diperangi Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb adalah kaum Muslimin yang menegakkan shalat, menjalankan puasa dan haji, oleh sebab itu ia mesti perlu membubarkan tanda tanya yang terus-menerus membayangi pengikutnya bahwa mereka itu benar-benar telah musyrik agar para pengikutnya itu tetap bersemangat mengafirkan dan kemudian memerangi mereka. Dari sini dapat dimengerti rahasia mengapa ia berlebih-lebihan dalam menekankan hal itu, seperti tampak dari kata-katanya di atas. Dan dari sini pula dapat dimengerti mengapa Syeikh begitu bersemangat memaparkan mahâsin (sisi baik) kaum kafir Quraisy, pengikut Musailamah al-Kadzdzâb dan kaum munafikin di zaman Nabi saw. Dalam banyak kali Syeikh mengunggulkan mereka atas kaum Muslimin; baik ulama maupun awamnya! Semua itu ia lakukan dengan maksud mengajukan bukti bahwa orang-orang yang ia perangi adalah orang-orang yang secara kualitas di bawah kaum kafir Quraisy dan kaum munafikin serta pengikut Musailamah al-Kadzdzâb! Ini jelas salah besar, sebab ia hanya memaparkan sisi baik (jika kita terima anggapannya bahwa itu adalah kebaikan) kaum Musyrikun dan sengaja melupakan keburukan mereka. Sementara itu, ketika memaparkan kondisi kaum Muslimin yang sedang ia bandingkan dengan kaum kafir itu ia lupakan sisi-sisi positif yang ada dan hanya berfokus pada sisi negatif saja! Seperti akan disebutkan nanti. Artikel yang berkaitan Anti Wahaby Ibn al Jawzi dan Ibn Qayyim al Jawziyyah Download kitab Syifaus Siqam fi Ziaratil Khairil Anam شفاء السقام في زيارة خير الأنام dan kitab Nusrah Ash Shubky bi Radd Sharim Munky نصرة السبكي برد الصارم المنكي نصيحة الأمة الإسلامية بالحذر من الفرقة الوهابية Link Download Kitab-Kitab Dalil Amalan Warga Nu (Ahlussunnah wal Jamaah) DAULAH UTSMANIYYAH Wahabi adalah Parasit Yang Mengacau ! Sejarah Wahhabiyah (3) Sejarah Wahhabiyah (2) Sejarah Wahhabiyah (1) Ziarah Kubur (2) Ziarah Kubur (1) Aliansi Wahabi dan Dinasti Al-Saud II & III Aliansi Wahabi dan Dinasti Al-Saud I Al-Allamah Sayyid Al-Maliki Rahimahullah Menghujat Wahabi BACA DAN SEBARKAN LINK ARTIKEL BERIKUT INI!!! 100% HALAL UNTUK DI COPY PASTE!! WASPADAI TERUS AJARAN WAHHABI!!! Pesijuk (tepung tawar) AYAH BUNDA RASULULLAH DI SURGA PERINGATAN MAULID NABI SAW Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah DI TULIS OLEH MURSYID LABEL: ANTI WAHABY, MEMBONGKAR PEMIKIRAN DAN KEPALSUAN AJARAN SALAFY/WAHABY

Read more at: http://mursyidali.blogspot.com/2011/04/kitab-kasyfu-asy-syubuhat-doktrin.html
Copyright mursyidali.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution

Tidak ada komentar:

Posting Komentar